Perbedaan Modal Bisnis dari Peer to Peer Lending dan Crowdfunding
Sekarang ini banyak sekali bisnis startup yang
bermunculan, dimana para pebisnis startup tersebut baru ingin
memulai bisnisnya atau ingin mengembangkan bisnisnya.
Peer to Peer
Lending dan Crowdfunding
Tentu saja selain ide yang diperlukan untuk membuat bisnis tersebut,
para pebisnis ini juga membutuhkan modal untuk bisnis mereka. Sayangnya, tidak
semua bank mau meminjamkan modal begitu saja. Ini menjadi salah satu kendala
bagi para pebisnis, apalagi yang baru saja merintis bisnis mereka untuk pertama
kalinya. Bagi orang-orang yang tidak memiliki akses terhadap bank, ada satu hal
yang menjadi salah satu pilih dalam mendapatkan pendanaan. Hal itu adalah financial
technology (fintech).
Ada dua model pendanaan yang terbilang baru yang diperkenalkan
lewat Fintech, yakni peer to peer lending dan crowdfunding.
Mengetahui perbedaan mendasar antara dua model pendanaan tersebut akan membantu
kita memilih model pendanaan yang tepat untuk bisnis kita. Seperti yang kita
tahu, model pendanaan akan sangat efektif bila didasarkan dengan bisnis yang
kita jalankan. Lalu, apa perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding?
Peer to
Peer Lending
Peer to peer lending (P2P) merupakan
suatu sistem (platform) yang mempertemukan pemberi pinjaman (kreditur)
dengan peminjam (debitur). Dalam peer to peer lending, uang yang
dipinjam juga dikenakan sejumlah bunga yang per bulannya bersaing dengan
bunga Kredit Tanpa Agunan (KTA). Dalam praktiknya, kegiatan
pinjam-meminjam di peer to peer lending dilakukan secara online.
Pemberi pinjaman dan peminjam tidak bertemu satu sama lain. Di samping itu,
Anda bisa mendapatkan pinjaman tanpa perlu menjaminkan apa pun (tanpa agunan).
Setelah pinjaman disetujui, Anda akan terikat perjanjian mengenai kewajiban
kepada pemberi pinjaman.
Dalam peer to peer lending, Anda akan dihadapkan pada
perjanjian tertulis terkait sejumlah dana yang Anda pinjam dari para investor
dan kewajiban pengembaliannya. Hal ini juga mewajibkan Anda untuk memberikan
informasi yang rinci terkait dengan bisnis tersebut sesuai kesepakatan.
Bila Anda merencanakan pendanaan peer to peer lending, akan
lebih mudah apabila Anda dapat menunjukkan sejarah bisnis Anda dalam dua tahun
kebelakang serta rencana bisnis Anda kedepannya. Di dalam peer to peer
lending biasanya pemberi pinjaman tidak akan mengganggu bisnis Anda
selama Anda membayar pinjaman Anda tepat waktu.
Crowdfunding
Dalam crowdfunding atau dana sukarela, Anda akan
mendapatkan sejumlah dana dalam bentuk donasi. Mirip dengan peer to
peer lending, crowdfunding melibatkan tiga pihak:
pemilik proyek, pemberi dana, dan penyedia platform.
Pertimbangan pendukung untuk mendonasikan dananya melalui crowdfunding dilakukan
berdasarkan bagaimana orang dapat percaya dengan model bisnis serta ide
sebuah startup.
Bila seseorang suka dengan cerita Anda dan percaya dengan ide Anda, maka
Anda akan mendapatkan pendanaan tanpa pendukung perlu melihat sejarah atau
penjualan Anda. Crowdfunding lebih mengarah ke bagaimana Anda
menjual cerita dan ide Anda daripada hanya menjual angka-angka saja.
Dalam crowdfunding, perusahaan biasanya menawarkan dua
pilihan untuk para pendukung, antara lain:
- Saham perusahaan: Pebisnis startup yang
butuh keuangan untuk bisnis kecil mereka dapat memberikan saham
kepemilikan kepada pendukung sebagai balasan dari uang yang didonasikan.
- Hadiah/Kompensasi atas donasi: Banyak pebisnis
yang mencari dana crowdfunding menawarkan diskon terhadap
produk mereka, menyebutkan nama para penyumbang di website mereka,
atau memberikan kaos dan hadiah-hadiah kecil lainnya bagi pendukung
proyek. Hal ini sangat diterima bagi para penyumbang yang memang sudah
secara emosional terhubung dengan proyek tersebut dan ingin merasa bahwa
mereka memberikan perubahan bagi seseorang.
Untuk startup yang ingin melakukan crowdfunding, business
plan seringkali menjadi faktor kunci dalam meraih kesuksesan kampanye
karena para donatur tidak akan menyimpan track record untuk
menghakimi Anda. Dengan crowdfunding, Anda biasanya diwajibkan
untuk melapor kepada donatur. Lalu investor Anda mungkin saja menginginkan
laporan yang lebih detail lagi atau bahkan terlibat di dalam bisnis Anda untuk
mengetahui cashflow perusahaan dan bagaimana bisnis
dijalankan.
Meski keduanya dapat menjadi sumber modal bagi bisnis Anda, tetapi
penting bagi Anda untuk mempertimbangkan dan memilih salah satu yang paling
tepat. Sesuaikan jenis bisnis Anda serta pertumbuhannya saat ini dan pada masa
yang akan datang. Dengan begitu, modal yang Anda dapatkan bisa berdampak maksimal
pada bisnis tersebut.
Posting Komentar untuk "Perbedaan Modal Bisnis dari Peer to Peer Lending dan Crowdfunding"